Saturday, September 16, 2017

CARA MEMBUAT TEMPE

CARA MEMBUAT TEMPE
A. ALAT DAN BAHAN
B. 1 ALAT
1. Baskom
2. Saringan
3. Dandang
4. Kipas Angin /Kipas
5. Sotel kayu
6. Tampah
7. Kompor
8. Peralatan lain yang diperlukan
B. 2 BAHAN
1. Kacang kedelai
2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.

B.Cara pembuatannya

Adapun cara-cara pembuatan tempe dari kacang tanah ini adalah sebagai berikut.
1. Menimbang kacang tanah sebanyak 0,5 kg menggunakan timbangan kue                                   Gambar 2 Bahan-bahan yang digunakan
Gambar 3 Menimbang kacang tanah sebanyak 0,5 kg
2. Mencuci kacang tanah yang sudah di timbang menggunakan air. Setelah kacang tanah ditimbang sebanyak 0,5 kg, kacang tanah tersebut dicuci menggunakan air bersih.
3. Merebus kacang tanah selama 30 menit. Setelah itu tiriskan rebusan kacang tanah menggunakan kalo.
Gambar 4 Merebus kacang tanah selama 30 menit
4. Menguliti atau memisahkan lapisan yang membungkus rebusan kacang tanah dengan cara menggosok-gosok atau meremas-remas rebusan kacang tanah menggunakan jari-jari tangan. Untuk mebuang pembungkus rebusan kacang tanah ini dapat dilakukan dengan menyiramkan air di atas rebusan tersebut dan mengambil pengbungkus rebusan kadang tanah dengan tangan.
Gambar 5 Menggosok-gosok lapisan pembungkus kacang
5. Merendam rebusan kacang yang sudah dikuliti menggunakan air bersih selama 22 jam. Rebusan kacang tanah yang sudah dibersihkan dari pembungkusnya, dimasukkan ke dalam panci dan diberi air sebanyak 4 liter. Untuk menjaga rebusan kacang bersih dari debu, panci ditutup dengan tutup panci. Panci disimpan atau diletakkan pada tempat dengan suhu yang sesuai (sekitar 37Celcius). Karena itu, ruangan/tempat yang akan digunakan untuk meletakkan panci harus di ukur suhunya menggunakan termometer ruangan yang sudah disediakan.
Gambar 6 Merendam rebusan kacang tanah selama 22 jam. Untuk menghindari debu, panci ditutup dengan tutup panci.
Setelah 22 jam, rebusan kacang tanah akan nampak seperti berikut ini.
Gambar 7 Rebusan kacang tanah setelah direndam selama 22 jam
6. Merebus kembali kacang tanah selama 1 jam. Perebusan dilakukan dengan menggunakan air rendaman.
Gambar 8 Merebus kembali kacang tanah menggunakan air rendaman selama 1 jam
7. Setelah 60 menit, Kacang tanah ditiriskan. Rebusan kacang tanah dibiarkan di atas kalo sampai rebusan tersebut menjadi dingin.
Gambar 9 Kacang tanah ditiriskan setelah direbus selama 1 jam
8. Apabila sudah dingin dan kering, kacang tanah diberi ragi tempe. Sebelum dicampur dengan rebusan kacang tanah, ragi tempe ditakar atau ditimbang. Ukurannya adalah 1 gram ragi untuk 1 kg kacang tanah. Bahan pembuatan tempe yang digunakan pada kegiatan ini adalah 0,5 kg, sehingga ragi yang diperlukan adalah 0,5 gram. Timbangan kue yang ada hanya dapat mengukur berat benda minimal 10 gram, sedangkan 1 sendok makan ragi tempe beratnya tidak sampai 10 gram, karena itu, pada kegiatan ini, ukuran banyaknya ragi diperoleh dengan menggunakan aturan pakai yang ada pada kemasan ragi tempe yang digunakan (merk “jago”). Pada kemasan ragi tersebut tertulis “satu sendok makan ragi dapat digunakan pada 10 kg kacang kedelai”. Karena itu, ragi yang digunakan pada kegiatan ini adalah sepersepuluh ragi di sendok makan (sedikit sekali).
9. Kacang tanah dan ragi tempe diaduk sampai tercampur semuanya. Hal yang perlu diperhatikan sebelum mencampur rebusan kacang tanah dengan ragi tempe adalah kondisi tangan harus bersih dan kering. Untuk itu, sebelum mencampur, tangan harus dicuci terlebih dahuku, kemudian di lap/dikeringkan sampai benar-benar kering.
Gambar 10 Mencampur rebusan kacang tanah dengan ragi
10. Kacang tanah dimasukkan ke dalam plastik klip. Setelah adonan rebusan kacang tanah dan ragi benar-benar tercampur, adonan dimasukkan ke dalam plastik klip.
Gambar 11 Memasukkan adonan ke dalam plasti klip
Gambar 12 Adonan yang sudah dimasukkan ke dalam plastikk klip
11. Melubangi plastik klip dan membungkusnya dengan kain. Kegiatan melubangi dilakukan dengan menggunakan sedotan air mineral. Sedangkan kain yang digunakan untuk membungkus adonan rebusan kacang adalah sembarang kain asalkan bersih dan tidak basah.
Gambar 13 membungkus adonan dengan kain
12. Menyimpan adonan pada tempat dengan suhu ruangan yang agak hangat (34-37 derajat celcius) selama 40 jam.
13. Setelah 40 jam, kain pembungkus dibuka dan dilihat apakah adonan menjadi tempe atau tidak menjadi tempe.
1.Setelah disimpan selama 40 jam, adonan akan mengalai fermentasi. Hasil fermentasi adalah adonan yang semula tidak keras, sekarang menjadi keras dan padat. Selain itu juga ditemui adanya hifa yang berwarna putih.
Gambar 14 Tempe yang sudah jadi
2. Tempe siap diolah menjadi bahan makan yang lainnya, misalnya digoreng (dijadikan tempe goreng)


C.Besarnya modal awal yang di perlukan untuk membuat    tempe
Dalam sub bab ini dikemukakan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk belanja dan membayar karyawan, berbeda dengan usaha lain yang memiliki jadwal belanja bulanan dan bahan baku produksi yang disimpan digudang, pada produksi tempe ini hampir setiap bahan merupakan hasil belanja harian. Atau paling lambat belanja dilakukan tiga hari sekali.
Dan berikut adalah biaya yang dikeluarkan untuk produksi, dengan tingkat besaran bahan baku yang digunakan per hari adalah 68kg bahan baku kedelai:
Bahan baku:
- kacang kedelai 68kg @ Rp 6.500,-                          = Rp.442.000,-
- ragi tempe 3 bungks @ Rp. 10.000                          = Rp.  30.000,-
Sub total                                                                          Rp. 472.000
Bahan tambahan:
-          1/4 kg plastik                                                         = Rp.    7.500,-
-          Obat nyamuk bakar (alat bantu rekat)                  = Rp.    1.500,-
-          3 ikat Daun pisang @1200                                   = Rp.   3.600,-
-          Gas 16000/3 (gas diisi ulang tiap 3 hari)               = Rp.    5.400
Sub total                                                                         Rp.   18.000,-
Gajih karyawan
-          Ongkos harian 4 orang x @Rp. 20.000,-              = Rp.  80.000,-
-          Uang rokok 4x Rp.5000                                       = Rp.  20.000,-
Sub total                                                                = Rp. 100.000
Transportasi                                                           = Rp. 40.000,-
Maka jumlah total biaya produksi harian adalah sebesar:
Bahan baku                       = Rp. 472.000,-
Bahan tambahan               = Rp.   18.000,-
Gaji karyawan                   = Rp. 100.000
Trasnportasi                       = Rp.   40.000
Total biaya produksi         = Rp. 662.000
Dengan hari libur satu hari dalam seminggu dan rata-rata 30 hari dalam sebulan, maka hari efektip produksi menjadi 26 hari, dan hari jum’at adalah hari dimana kegiatan produksi diliburkan.
Total biaya produksi dalam satu bulan menjadi:
26 (hari) x Rp. 622.000,- = Rp.16.172.000
Jumlah total biaya produksi bulanan adalah Rp.16.172.000

4.1 Hasil Produksi Dan Harga Jual
Dalam produksi ini (tempe Pak Yayan), dengan menggunakan bahan baku kacang kedelai sebanyak 68kg bisa menghasilakan sebanyak 820  bungkus (yang biasa terjual habis) dengan rincian:
-          Bungkus besar       = 252 bungkus
-          Bungkus kecil       = 568 bungkus
Dengan harga jual bungkus kecil Rp. 1000 dan bungkus besar Rp.1500 (pedagang pasar biasa memotongnya kembali dalam bentuk yang lebih kecil, dengan tujuan margin menjadi lebih tinggi).
Dengan harga tersebut maka nilai penjualan akan menjadi :
Bungkus besar             = 252 x 1500 = Rp. 378.000,-
Bungkus kecil              = 568 x 1000 = Rp. 568.000,-
Total penjualan                                    Rp.946.000,-
Perhitungan total penjualan bulanan menjadi :
26 (hari) x Rp.946.000 =Rp.24.596.000,-
Jadi penjualan total dalam satu bulan adalah Rp.24.596.000,-




D.Proses pemasaran tempe
1. Memasang iklan baris di koran.
2. Memasang iklan di buku telepon (yellow pages).
3. Menyebarkan katalog promosi dan iklan di pusat perkulakan.
4. Mendekati calon konsumen lewat telepon secara aktif.
5. Mendatangi langsung konsumen yang potensial.
6. Berpromosi lewat surat (direct mail).
7. Menjadi pembicara di seminar, dan bicarakan hal-hal yang hanya dikuasai.
8. Menjadi pembicara tamu acara dialog di radio.
9. Membuat data konsumen lengkap dengan alamat dan kontaknya. Jaga terus agar tetap up to date.
10. Membangun citra perusahaan dengan kop surat yang menarik.
E.Besarnya keuntungan atau kerugiannya
perhitungan laba rugi ini didapat dari selisih harga jual dan biaya produksi, baik harian ataupun bulanan. Dengan demikian selisih tersebut menjadi dua bagian, yakni perhitungan laba rugi harian dan perhitungan laba rugi bulanan sebagaimana berikut:
Laba rugi = Harga Jual-Biaya Produksi

a.        Perhitungan laba/rugi harian
Rp.946.000 – Rp.662.000 = Rp.284.000,-
Maka keuntungan bersih yang diperoleh setiap hari adalah sebesar Rp.284000,-
b.      Perhitungan laba/rugi bulanan
Rp.24.596.000,- – Rp.16.172.000,- = Rp.8.424.000,-
Dengan demikian keuntungan bulanan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 8.424.000,-

Dari perhitungan diatas jelas menunjukan bahwa usaha pembuatan tempe yang dijalani oleh pak yayan terbukti menguntungkan

F. Hambatan hambatan yang pernah di temui oleh produsen tempe selama ini

1. Kebersihan dan pengeringan kedelai. Pada proses pencucian, dan pengupasan kulit ari kedelai, kebersihan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Setelah proses pencucian dan pengupasan kulit ari, kedelai harus dikeringkan sebelum diberi ragi. Jika kedelai tidak cukup kering, proses fermentasi akan gagal dan kedelai cepat membusuk.
2. Suhu ruangan. Suhu sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi dan perkembangan jamur Rizopus setelah proses peragian pada kedelai, yaitu sekitar 25′-32′ celcius. Jika suhu ruangan terlalu rendah akan menghambat tumbuhnya jamur sedangkan jika suhu terlalu panas akan menyebabkan overheating pada calon tempe, sehingga kedelai akan mudah busuk.
3. Kelembaban. Selain suhu, kelembaban udara tempat penyimpanan tempe sangat menentukan keberhasilan tempe. Jamur akan mudah tumbuh dengan tingkat kelembaban yang cukup.

No comments:

Post a Comment