CARA MEMBUAT TEMPE
A. ALAT DAN
BAHAN
B. 1 ALAT
1. Baskom
2. Saringan
3. Dandang
4. Kipas Angin
/Kipas
5. Sotel kayu
6. Tampah
7. Kompor
8. Peralatan lain yang
diperlukan
B. 2 BAHAN
1. Kacang
kedelai
2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA)
atau biakan murni Rhizopus sp.
B.Cara
pembuatannya
Adapun
cara-cara pembuatan tempe dari kacang tanah ini adalah sebagai
berikut.
1.
Menimbang kacang tanah sebanyak 0,5 kg menggunakan timbangan
kue Gambar 2 Bahan-bahan yang
digunakan
Gambar
3 Menimbang kacang tanah sebanyak 0,5 kg
2.
Mencuci kacang tanah yang sudah di timbang menggunakan air. Setelah kacang tanah
ditimbang sebanyak 0,5 kg, kacang tanah tersebut dicuci menggunakan air
bersih.
3.
Merebus kacang tanah selama 30 menit. Setelah itu tiriskan rebusan kacang tanah
menggunakan kalo.
Gambar
4 Merebus kacang tanah selama 30 menit
4.
Menguliti atau memisahkan lapisan yang membungkus rebusan kacang tanah dengan
cara menggosok-gosok atau meremas-remas rebusan kacang tanah menggunakan
jari-jari tangan. Untuk mebuang pembungkus rebusan kacang tanah ini dapat
dilakukan dengan menyiramkan air di atas rebusan tersebut dan mengambil
pengbungkus rebusan kadang tanah dengan tangan.
Gambar
5 Menggosok-gosok lapisan pembungkus kacang
5.
Merendam rebusan kacang yang sudah dikuliti menggunakan air bersih selama 22
jam. Rebusan kacang tanah yang sudah dibersihkan dari pembungkusnya, dimasukkan
ke dalam panci dan diberi air sebanyak 4 liter. Untuk menjaga rebusan kacang
bersih dari debu, panci ditutup dengan tutup panci. Panci disimpan atau
diletakkan pada tempat dengan suhu yang sesuai (sekitar 37o Celcius).
Karena itu, ruangan/tempat yang akan digunakan untuk meletakkan panci harus di
ukur suhunya menggunakan termometer ruangan yang sudah
disediakan.
Gambar
6 Merendam rebusan kacang tanah selama 22 jam. Untuk menghindari debu, panci
ditutup dengan tutup panci.
|
Setelah
22 jam, rebusan kacang tanah akan nampak seperti berikut
ini.
Gambar
7 Rebusan kacang tanah setelah direndam selama 22 jam
6.
Merebus kembali kacang tanah selama 1 jam. Perebusan dilakukan dengan
menggunakan air rendaman.
Gambar
8 Merebus kembali kacang tanah menggunakan air rendaman selama 1
jam
7.
Setelah 60 menit, Kacang tanah ditiriskan. Rebusan kacang tanah dibiarkan di
atas kalo sampai rebusan tersebut menjadi dingin.
Gambar
9 Kacang tanah ditiriskan setelah direbus selama 1 jam
8.
Apabila sudah dingin dan kering, kacang tanah diberi ragi tempe. Sebelum
dicampur dengan rebusan kacang tanah, ragi tempe ditakar atau ditimbang.
Ukurannya adalah 1 gram ragi untuk 1 kg kacang tanah. Bahan pembuatan tempe yang
digunakan pada kegiatan ini adalah 0,5 kg, sehingga ragi yang diperlukan adalah
0,5 gram. Timbangan kue yang ada hanya dapat mengukur berat benda minimal 10
gram, sedangkan 1 sendok makan ragi tempe beratnya tidak sampai 10 gram, karena
itu, pada kegiatan ini, ukuran banyaknya ragi diperoleh dengan menggunakan
aturan pakai yang ada pada kemasan ragi tempe yang digunakan (merk “jago”). Pada
kemasan ragi tersebut tertulis “satu sendok makan ragi dapat digunakan pada 10
kg kacang kedelai”. Karena itu, ragi yang digunakan pada kegiatan ini adalah
sepersepuluh ragi di sendok makan (sedikit sekali).
9.
Kacang tanah dan ragi tempe diaduk sampai tercampur semuanya. Hal yang perlu
diperhatikan sebelum mencampur rebusan kacang tanah dengan ragi tempe adalah
kondisi tangan harus bersih dan kering. Untuk itu, sebelum mencampur, tangan
harus dicuci terlebih dahuku, kemudian di lap/dikeringkan sampai benar-benar
kering.
Gambar
10 Mencampur rebusan kacang tanah dengan ragi
10.
Kacang tanah dimasukkan ke dalam plastik klip. Setelah adonan rebusan kacang
tanah dan ragi benar-benar tercampur, adonan dimasukkan ke dalam plastik
klip.
Gambar
11 Memasukkan adonan ke dalam plasti klip
Gambar
12 Adonan yang sudah dimasukkan ke dalam plastikk klip
11.
Melubangi plastik klip dan membungkusnya dengan kain. Kegiatan melubangi
dilakukan dengan menggunakan sedotan air mineral. Sedangkan kain yang digunakan
untuk membungkus adonan rebusan kacang adalah sembarang kain asalkan bersih dan
tidak basah.
Gambar
13 membungkus adonan dengan kain
12.
Menyimpan adonan pada tempat dengan suhu ruangan yang agak hangat (34-37 derajat
celcius) selama 40 jam.
13.
Setelah 40 jam, kain pembungkus dibuka dan dilihat apakah adonan menjadi tempe
atau tidak menjadi tempe.
1.Setelah
disimpan selama 40 jam, adonan akan mengalai fermentasi. Hasil fermentasi adalah
adonan yang semula tidak keras, sekarang menjadi keras dan padat. Selain itu
juga ditemui adanya hifa yang berwarna putih.
Gambar
14 Tempe yang sudah jadi
2.
Tempe siap diolah menjadi bahan makan yang lainnya, misalnya digoreng (dijadikan
tempe goreng)
C.Besarnya
modal awal yang di perlukan untuk membuat
tempe
Dalam
sub bab ini dikemukakan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk
belanja dan membayar karyawan, berbeda dengan usaha lain yang memiliki jadwal
belanja bulanan dan bahan baku produksi yang disimpan digudang, pada produksi
tempe ini hampir setiap bahan merupakan hasil belanja harian. Atau paling lambat
belanja dilakukan tiga hari sekali.
Dan
berikut adalah biaya yang dikeluarkan untuk produksi, dengan tingkat besaran
bahan baku yang digunakan per hari adalah 68kg bahan baku
kedelai:
Bahan
baku:
-
kacang kedelai 68kg @ Rp 6.500,- =
Rp.442.000,-
-
ragi tempe 3 bungks @ Rp. 10.000 = Rp.
30.000,-
Sub
total
Rp. 472.000
Bahan
tambahan:
- 1/4
kg plastik = Rp.
7.500,-
- Obat
nyamuk bakar (alat bantu rekat) = Rp.
1.500,-
- 3
ikat Daun pisang @1200 = Rp.
3.600,-
- Gas
16000/3 (gas diisi ulang tiap 3 hari) = Rp.
5.400
Sub
total
Rp. 18.000,-
Gajih
karyawan
- Ongkos
harian 4 orang x @Rp. 20.000,- = Rp.
80.000,-
- Uang
rokok 4x Rp.5000 = Rp.
20.000,-
Sub
total = Rp.
100.000
Transportasi
= Rp.
40.000,-
Maka
jumlah total biaya produksi harian adalah sebesar:
Bahan
baku = Rp. 472.000,-
Bahan
tambahan = Rp. 18.000,-
Gaji
karyawan = Rp. 100.000
Trasnportasi =
Rp. 40.000
Total
biaya produksi = Rp. 662.000
Dengan
hari libur satu hari dalam seminggu dan rata-rata 30 hari dalam sebulan, maka
hari efektip produksi menjadi 26 hari, dan hari jum’at adalah hari dimana
kegiatan produksi diliburkan.
Total
biaya produksi dalam satu bulan menjadi:
26
(hari) x Rp. 622.000,- = Rp.16.172.000
Jumlah
total biaya produksi bulanan adalah Rp.16.172.000
4.1 Hasil
Produksi Dan Harga Jual
Dalam
produksi ini (tempe Pak Yayan), dengan menggunakan bahan baku kacang kedelai
sebanyak 68kg bisa menghasilakan sebanyak 820 bungkus (yang biasa terjual
habis) dengan rincian:
- Bungkus
besar = 252 bungkus
- Bungkus
kecil = 568 bungkus
Dengan
harga jual bungkus kecil Rp. 1000 dan bungkus besar Rp.1500 (pedagang pasar
biasa memotongnya kembali dalam bentuk yang lebih kecil, dengan tujuan margin
menjadi lebih tinggi).
Dengan
harga tersebut maka nilai penjualan akan menjadi :
Bungkus
besar = 252 x 1500 = Rp. 378.000,-
Bungkus
kecil = 568 x 1000 = Rp. 568.000,-
Total
penjualan Rp.946.000,-
Perhitungan
total penjualan bulanan menjadi :
26
(hari) x Rp.946.000 =Rp.24.596.000,-
Jadi
penjualan total dalam satu bulan adalah Rp.24.596.000,-
D.Proses
pemasaran tempe
1.
Memasang iklan baris di koran.
2. Memasang iklan di buku telepon (yellow pages).
3. Menyebarkan katalog promosi dan iklan di pusat perkulakan.
4. Mendekati calon konsumen lewat telepon secara aktif.
5. Mendatangi langsung konsumen yang potensial.
6. Berpromosi lewat surat (direct mail).
7. Menjadi pembicara di seminar, dan bicarakan hal-hal yang hanya dikuasai.
8. Menjadi pembicara tamu acara dialog di radio.
9. Membuat data konsumen lengkap dengan alamat dan kontaknya. Jaga terus agar tetap up to date.
10. Membangun citra perusahaan dengan kop surat yang menarik.
2. Memasang iklan di buku telepon (yellow pages).
3. Menyebarkan katalog promosi dan iklan di pusat perkulakan.
4. Mendekati calon konsumen lewat telepon secara aktif.
5. Mendatangi langsung konsumen yang potensial.
6. Berpromosi lewat surat (direct mail).
7. Menjadi pembicara di seminar, dan bicarakan hal-hal yang hanya dikuasai.
8. Menjadi pembicara tamu acara dialog di radio.
9. Membuat data konsumen lengkap dengan alamat dan kontaknya. Jaga terus agar tetap up to date.
10. Membangun citra perusahaan dengan kop surat yang menarik.
E.Besarnya
keuntungan atau kerugiannya
perhitungan
laba rugi ini didapat dari selisih harga jual dan biaya produksi, baik harian
ataupun bulanan. Dengan demikian selisih tersebut menjadi dua bagian, yakni
perhitungan laba rugi harian dan perhitungan laba rugi bulanan sebagaimana
berikut:
Laba
rugi = Harga Jual-Biaya Produksi
|
a. Perhitungan
laba/rugi harian
Rp.946.000
– Rp.662.000 = Rp.284.000,-
Maka
keuntungan bersih yang diperoleh setiap hari adalah sebesar
Rp.284000,-
b. Perhitungan
laba/rugi bulanan
Rp.24.596.000,-
– Rp.16.172.000,- = Rp.8.424.000,-
Dengan
demikian keuntungan bulanan yang diperoleh adalah sebesar Rp.
8.424.000,-
Dari
perhitungan diatas jelas menunjukan bahwa usaha pembuatan tempe yang dijalani
oleh pak yayan terbukti menguntungkan
F.
Hambatan hambatan yang pernah di temui oleh produsen tempe selama
ini
1.
Kebersihan dan pengeringan kedelai. Pada proses pencucian, dan pengupasan kulit
ari kedelai, kebersihan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan.
Setelah proses pencucian dan pengupasan kulit ari, kedelai harus dikeringkan
sebelum diberi ragi. Jika kedelai tidak cukup kering, proses fermentasi akan
gagal dan kedelai cepat membusuk.
2. Suhu ruangan. Suhu sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi dan perkembangan jamur Rizopus setelah proses peragian pada kedelai, yaitu sekitar 25′-32′ celcius. Jika suhu ruangan terlalu rendah akan menghambat tumbuhnya jamur sedangkan jika suhu terlalu panas akan menyebabkan overheating pada calon tempe, sehingga kedelai akan mudah busuk.
3. Kelembaban. Selain suhu, kelembaban udara tempat penyimpanan tempe sangat menentukan keberhasilan tempe. Jamur akan mudah tumbuh dengan tingkat kelembaban yang cukup.
2. Suhu ruangan. Suhu sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi dan perkembangan jamur Rizopus setelah proses peragian pada kedelai, yaitu sekitar 25′-32′ celcius. Jika suhu ruangan terlalu rendah akan menghambat tumbuhnya jamur sedangkan jika suhu terlalu panas akan menyebabkan overheating pada calon tempe, sehingga kedelai akan mudah busuk.
3. Kelembaban. Selain suhu, kelembaban udara tempat penyimpanan tempe sangat menentukan keberhasilan tempe. Jamur akan mudah tumbuh dengan tingkat kelembaban yang cukup.
No comments:
Post a Comment