|| Perahu Kosong Jadi Saksi Puluhan Ribu Rohingya Terdampar ||
Sesaat setelah menerima kabar ada puluhan kapal Rohingya yang terdampar di Shamlapur, Tim #SOSRohingya XIII (tiga belas) ACT langsung bergerak menuju lokasi yang berada di batas pantai Bangladesh. Tim dipecah dua untuk menyiapkan penampungan sementara dan membeli barang-barang kebutuhan pokok di pasar terdekat.
“Alhamdulillah, Sabtu kemarin dibantu oleh relawan-relawan ACT di Bangladesh, kita belikan paket-paket pangan sembako, paket sanitasi, dan pakaian untuk ribuan pendatang baru di Shamlapur,” kata Rahardiansyah, salah satu anggota Tim SOS Rohingya.
Diperkirakan, jumlah pendatang baru Rohingya yang mengungsi dan terdampar di pesisir pantai Shamlapur berjumlah lebih dari 10 ribu orang. Mereka memilih jalur Teluk Bengal karena dianggap lebih aman dari tembakan dan serangan represif militer Myanmar.
Di waktu yang bersamaan, Sabtu kemarin (9/9), relawan ACT lainnya juga mendistribusikan bantuan paket sembako di wilayah Kamp Balukhali dan Kutupalong. Sejumlah 1000 paket sembako dan 10.000 paket nasi biryani tuntas diberikan kepada ribuan pengungsi Rohingya yang bermukim di dua kamp paling padat, Balukhali dan Kutapalong.
Satu hal yang paling memilukan, di antara ribuan Rohingya pendatang baru yang terdampar di Shamlapur itu, terdapat pula kakek dan nenek renta, perempuan, anak-anak dan bayi merah yang baru berusia lima hari!
Si bayi tak pakai baju, tubuhnya mungkin sudah menggigil setelah tiga malam digulung ombak di atas perahu penuh muatan manusia. Ibu dari si bayi hanya bisa menyelimutinya dengan kain tipis seadanya.
Selain melalui gelombang tim kemanusiaan yang terus mendistribusikan bantuan, saat ini ACT juga tengah berikhtiar untuk memberangkatkan #KapalKemanusiaan yang Insya Allah akan membawa 2.000 ton bantuan pangan untuk Rohingya.
Insya Allah, ACT akan terus siap menjadi jembatan kepedulian bangsa Indonesia, bagi jutaan saudara Rohingya yang membutuhkan.
No comments:
Post a Comment